Minggu, 20 September 2009

Lebaran yang seru dan capek

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Laailaahaillallahu Allahu Akbar. Allahu akbar Walillahilhamd. Gema Takbir tlah memecah kesunyian sejak malam sampai pagi sebelum shaLat ied. Pagi-pagi aku siapkan diri, kuhiasi diriku dengan pakaian muslim yang baru kubeli dua minggu kemarin. Nggak lupa aku pasangkan kerudung warna krem yang sewarna dengan bajuku. Kupatutkan diriku di depan cermin dan setelah kupastikan rupa wajah dan penampilanku oke, aku, kakakku dan ibuku bersama-sama ke masjid terdekat untuk menunaikan Shalat Ied berjama'ah.
Nggak butuh waktu lama untuk menunaikannya, kira-kira dalam waktu beberapa jam lebih beberapa menit, udah selesai. Sehabis salat ied udah tentu tradisi buat silaturahmi ke makam atau sanak saudara. Aku sekeluarga memulainya dengan menziarahi makam Mbah Muzamil, sosok kakek dari ibuku yang nggak sempat aku kenal karena beliau udah menghadap-Nya sejak ibuku masih duduk di bangku kelas 3SD. Setelah selesai membaca surat Yasin dan do'a-do'a lainnya, kami meluncur menuju rumah Alm. KH. Arwani. Di sana kami mengikuti Halal Bihalal dengan orang banyak yang disambut baik oleh istri Alm. KH. Arwani yang sudah sangat sepuh tapi masih menampakkan cahaya suci dari wajahnya tatlkala beliau tersenyum saat aku salami.Istri dari Gus Ulin dan Gus Bab(putra kandung Alm. KH. Arwani) pun tak lupa aku salami dan aku mintai barokah do'a.
Setelah itu, kami menuju rumah KH. Sya'roni Ahmadi. Di sana kami mendapat tausiyah dan barokah do'a serta makanan ringan dari sang Nyai yang diam tanpa kata, hanya tersenyum saat aku salami. Lalu kami menuju rumah KH. Ma'ruf Irsyad, acaranya tak jauh beda, kami berbaur dengan sesama muslim lainnya mengkuti acara halal bi halal yang sedang berlangsung.Saat akan pulang, bapak mengajakku dan saudara-saudaraku mengunjungi KH. Chadziq ZU, ketua yayasan An-Nabil yang menaungi Stikes Centama Kudus, tempat ayahku bekerja sebagai sekretaris yayasan.Kami bercengkerama sebentar lalu pamit. Sebelum pamit, aku ngeliat cucu KH. Chadziq yang lucunya bukan main. Cucu beliau seorang bayi cowok yang mirip bule karena rambutnya yang pirang.Ciah... gemesnya!!! pengen deh aku cubit pipinya. Tapi berhubung bayi cowok itu cucunya Kyai. Aku sungkan melakukan itu.
Setelah itu kami menuju rumah KH. Chusnan, salah seorang pengurus NU yang bekerja sama dengan bapak di Akbid MusNUKu.Sayangnya, saat itu rumah beliau sepi.Jadi kami memutuskan untuk pulang mengambil mobil untuk menuntaskan 2 tujuan silaturahmi kami lagi.Motor udah diparkir di Garasi, kami bersiap mengendarai mobil menuju rumah KH. Maulani, salah seorang santri Alm. KH. Arwani yang cukup familiar. Rumah beliau sejurusan dengan Colo, nggak heran jaraknya yang teramat jauh bagiku bikin aku tidur-tidur ayam di jalan.Sesampai di sana kami disambut wajah teduh sang Kyai serta istri. Aku yang agak penakut dan pemalu ini berusaha memberanikan diri untuk menghaturkan Sugeng Riyadi, minta maaf lahir batin dan barokah do'a agar ujianku nanti sukses. (Ciah... inilah enaknya gaul ama Kyai-Kyai, bisa dapet bantuan barokah do'a buat menunjang kesuksesan ujian selain kemmpuan otakku yang cespleng ini... hehehe... Belajar teyuzz, buka internet juga buat nambah wawasan =-))
Terakhir kami ke saudaraku Mbah Nur, tante ibuku.Di rumah itu kami sekeluarga disuguhi sup hangat, minuman soda ringan, dan beberapa makanan kecil lainnya. karena masih terhitung saudara, aku yang biasanya kurang nafsu makan memuaskan diri menikmati suguhan yang ada. Apalagi Mbah Nur ini orangnya baik, breh (nggak pelit), dan friendly. Kabarnya pada tahun 2010 atau 2011 beliau akan naik haji. So, mungkin nggak ada salahnya buat beliau memanjakan kami. Syukur-syukur Mbah Nur juga do'ain aku di Makkah buat kesuksesanku dalam ujian dan kelancaran serta kemudahan bagiku dalam mencari dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat............. amiin!

Sabtu, 19 September 2009

My Sunshine, i miss you

My SunShine, udah 2 taon kita nggak ketemu. Rasa kangen tentu aja ada, udah lama aku ggak denger suara kamu maupun ngleat wajah kamu. But, it's ok.. Coz, hati aku udah lain sama kamu. Apalagi besok lebaran, pastinya aku juga pengen ngucapin "i'm sorry for all my mistake to you". Lewat lesan pastinya lidahku kaku buat ngucapinnya. So, sekarang aku cuma bisa ngucapin itu lewat hati dan berharap kamu bisa nerima and maafin aku setulus hatimu. Dan sejujurnya subhanallah, malem kemarin aku bermimpi shalat bareng ama kamu and temen-temen di suatu tempat. Shaf salatnya disistemkan cowok di depan dan cewek di belakang. Saat itu alhamdulillah aku ada di belakangmu bersama sohibku di SMP. Aku nggak banyak ngomong, aku cuma diem liatin kamu setelah selesai shalat. Terus setelah itu kita semua ada di sebuah tanah lapang nyari miniatur kapal bermotif yang terpendam. Anehnya, guru seni budayaku juga ada di sana dan mandu timku buat kompak nyariin itu. Aku nggak ngarang. Itu beneran kejadian dalam mimpiku malem kemarin. Dan entah seberapa lama mimpiku itu sampai-sampai aku baru bangun jam 9 pagi. . Eits, tapi tentunya aku udah shalat subuh tentunya..
Keinginanku sama kamu nggak muluk-muluk kok. Aku cuma pengen tetep menjalin silaturahmi yang baik sama kamu. Aku nggak mau hubungan kita jadi renggang hanya karena masa lalu. Sebagai seorang muslim bukankah kita dituntut untuk mempererat tali silaturahmi?? Aku nggak pernah nglupain kamu. Hanya saja sosok yang menempati hati aku udah lain sekarang, 'dia' orang lain yang nggak kamu kenal.Aku tahu kamu sebenernya temen yang asyik, baik and humoris. Orang kayak kamu patut buat dijadiin sohib dalam kehidupanku kalau kamu mau.
Pengennya sih aku bisa ketemu kamu di laen waktu, tapi apa mungkin itu kejadian. sedangkan school kita aja udah beda, lingkungan rumah kamu juga jauh ama aku. Tapi wallahu a'lam deh, aku serahin semuanya sama Alloh yang Maha Mengetahui segala isi hati manusia. .

Cerpenku - Sayang atau Cinta? <>

Syifa dan Rezka udah sahabatan sejak kelas satu SMP. Syifa yang cerdas, agak pendiam tapi selalu ceria itu keliatan klop banget sama Rezka, cowok yang masuk dalam kategori cute, slengekan, dan otaknya pas-pasan. Meskipun begitu, cukup banyak juga cewek yang ngefans dan ngejar- ngejar Rezka.
Awalnya, Rezka nggak terlalu nanggepin mereka. Namun lama kelamaan sejak dua bersahabat itu memasuki masa SMA, Rezka mulai nikmatin itu semua, maka jangan heran kalau sekarang Rezka jadi playboy kelas kakap. Cewek gebetannya tersebar di mana-mana bagaikan jamur yang tumbuh subur di kala hujan. Rezka sebenarnya hanya bermain-main dengan mereka, nggak sedikit pun dia ngasih harapan pada mereka yang mupeng berat jadi ceweknya
Sebagai sahabat, pernah suatu kali Syifa menegur,
“Rez, aku perhatiin akhir-akhir ini kamu kok sering banget jalan sama mereka sih… Udah gitu saban hari ceweknya beda-beda lagi!Apa-apaan nih Rez?Seneng sih seneng dikejar-kejar cewek, tapi kamu jangan mainin mereka dong… Mereka kan juga punya hati kayak kamu.”
“Bukan gitu, Fa!Aku nggak pernah ada niat buat nyakitin mereka kok… Justru aku nganggep mereka sebatas teman biasa doang.Sekarang ini aku juga sekalian mau ngetes siapa yang terbaik di antara mereka”
“Uumph…”ujar Syifa sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Dia lega karena sohibnya itu nggak seperti yang dia perkirakan.”Emangnya kamu udah ada niat buat pacaran ya?Hayo, ngaku…”
“….” Rezka hanya diam aja, namun kemudian dia nyengir karena malu.Dia mengakui nggak ada hal yang bisa dirahasiain dari Syifa.Cewek satu ini emang kelewat jenius, gumam Rezka dalam hati
****
Udah berhari-berhari Rezka sibuk sama cewek-cewek itu.Dan dari pengamatan Syifa, Rezka emang memperlakukan mereka dengan cara yang sama.Tapi, melihat Rezka yang lebih sibuk sama mereka ketimbang dirinya dengan alasan mencari pacar, membuat Syifa dongkol juga.Dia nggak tahu kenapa. Entah itu karena dia merasa kehilangan atau karena dia cemburu pada Rezka.
Syifa bahkan mulai khawatir kalau rasa sayangnya berubah menjadi cinta untuk Rezka. Bukankah benih-benih cinta biasanya muncul di hati dua sahabat lawan jenis bila mereka terlalu dekat.Syifa meringis, rasionya tidak bisa menerima adanya persahabatan yang akhirnya berubah menjadi cinta.Meski begitu, hatinya berkata lain…
“Woy, manyun aja sih ngeliat Rezka sama cewek-cewek itu… Hayo, kamu cembura ya, Fa?”ujar Luthfi mengagetkannya.Sejenak Syifa terkaget-kaget dengan kehadiran Luthfi, ekspresinya seperti kucing lagi tidur yang baru diinjek kakinya.”Eh, kamu Fi.. Nggak, siapa bilang?Mana mungkin aku suka sama sohibku sendiri.. Gila kamu.”kata Syifa berbohong.
“Alahh, jangan muna deh.”cowok basket berbadan tinggi besar itu nggak percaya.”Aku bisa liat kebohongan di mata kamu barusan.”ujarnya sambil menatap Syifa lurus-lurus.
Syifa hanya diam. Dia nggak tahu musti bilang apa.Beruntung, bel pulang sekolah menyelamatkannya.
****
Sore sepulang sekolah, Rezka main ke rumah Syifa.Rezka cerita kalo dia udah nemuin yang terbaik di hatinya.
“Selama ini aku nggak sadar kalo dia ada, Fa!Setelah temen aku ngasih tahu, aku baru sadar. Gila, tuh cewek paket sempurna banget.”katanya bersemangat.”Tapi aku minder nih, kira-kira tuh cewek mau nggak ya sama aku?Soalnya kan bisa aja kalo temen aku itu bohong.”
Hati Syifa terbakar mendengarnya. Tapi sejurus kemudian, dia berusaha menutupi itu dengan wajah cerianya.Dia kemudian berkomentar, “Wah, selamat deh buat kamu, Rez!Nggak usah minder… Aku yakin tuh cewek mau sama kamu.Kamu kan sebenernya anaknya baik, Rez!Tapi, ngomong-ngomong tuh cewek siapa?”
“Umph… rahasia dong!Ntar kalo waktunya udah tepat, pasti kamu akan aku kasih tau kok!hehehe… yang pasti, kamu kenal banget kok sama dia..” ujarnya tersenyum penuh rahasia.
“Alahh, Rezka… Jangan gitu dong!Aku kan pengen tahu..” Syifa mulai menujukkan sisi lain dari dirinya yaitu pribadi yang manja.
“Udah deh, non!sabar aja… Secepatnya aku bakal kasih tau kamu.Ya udah, aku pulang dulu ya!Salam buat ayah sama ibu kamu…”kata Rezka sambil berlalu pergi.
****
Pagi-pagi sekali Syifa bersiap-siap ke sekolah.
15 menit kemudian, suara klakson motor mengagetkannya.Setelah menyingkap tirai kamarnya, terlihat Rezka dengan motornya di luar pagar. Syifa bergegas ke luar dan menghampiri Rezka lalu mereka berdua berlalu menuju ke sekolah.
“Tumben Rez, pagi-pagi gini kamu udah nyamperin aku??Ada angin apa nih..?”tanyanya di tengah jalan.Pipinya memerah saat Rezka mengisyaratkan agar Syifa mengalungkan lengannya ke pinggul Rezka.
“Ntar aku jelasin kalo udah sampe.”jawabnya singkat tapi tetap bersahabat.Dia kemudian ngebut dengan kecepatan tinggi.Nggak sampe 15 menit, mereka udah nyampe sekolahan.Sambil melepas helm, Rezka bilang”Jadi gini loh, Fa.. Besok kan aku mau ulang tahun.Nah, biar rame ntar malem aku mau ngadain pesta kecil-kecilan sama temen-temen. Ntar yang dateng cuman temen yang udah kenal dan deket doang… Tugas kamu tuh bantuin aku nyebar undangan birthday party-ku..”.
“Oh ya, hampir lupa, besok kan kamu ulang tahun… “gumam Syifa sambil menepuk jidatnya.”Umph, ya udah mana nih undangannya..”Setelah Rezka menyodorkan sebagian undangan yang ia bawa.Sejenak Syifa mengamati corak undangan itu.”Ckckck, keren banget desainnya!Yang bikin siapa nih, Rez?”tanyanya sambil memeriksa kualitas kertas undangan.
“Sepupuku yang dari Samarinda. Dia tuh deket banget sama aku. Orangnya baik banget! Kemarin sih katanya dia mau ke sini, tapi sayang nggak jadi.”mulutnya mulai rada manyun.”udah ah, jangan banyak tanya.Cepet sebarin ni undangan..”perintahnya layaknya seorang bos.
“Eh, soal cewek paket sempurna itu gimana?Sampe sekarang kok kamu belum ngabari aku…”ujar Syifa sambil menatap cowok bermata sewarna kayu itu.
“Oh, eh iya.. Tenang, aja ntar malem dia dateng kok!”Rezka membalas tatapannya tapi segera ia alihkan, seulas senyum menghiasi wajahnya.”Sekalian ntar malem aku juga bakal nembak dia..”
****
Syifa bener-bener suntuk hari ini.Setelah dia denger rencana penembakan cewek paket sempurna itu, badannya langsung lemes, matanya merah menahan marah dan agak berair menahan tangis. Nggak butuh waktu lama Syifa segera membasuh muka suntuknya.’Walau gimanapun juga, Rezka tetep sahabatku.Kalau dia bahagia, aku juga musti bahagia..’bisiknya dalam hati lalu pergi mencari kado untuk Rezka.
Selesai mencari kado, Syifa bergegas masuk ke kafetaria terdekat. Setelah pelayan mendekatinya, ia segera memesan ice cappucino.Sambil menunggu pesanan, matanya mulai menyapu kafetaria itu.Matanya yang bening dan lebar itu membelalak tatkala melihat Rezka dengan seorang cewek yan menurutnya modis.Mengetahui kalau dia sedang diperhatikan, mata Rezka bergerak cepat mencari pelakunya dan menemukan Syifa sebagai orangnya.
Syifa yang sejak tadi panik sedang bersiap-siap keluar, tapi gerakannya terhenti ketika namanya dipanggil. Dia menoleh ke sana kemari dan menunduk pasrah ketika tahu bahwa Rezkalah orangnya.Terpaksa ia menghampiri meja Rezka dan tersenyum simpul walaupun hatinya dongkol setengah mati.
“Eh, kamu, Rez!Ngapain kamu ke sini?Bukannya kamu tuh mustinya nyiapin pesta kamu ya?”tanyanya berbasa-basi.
“Justru mustinya aku yang tanya… Ngapain kamu ke sini?Sendirian lagi… Kalo soal nyiapin pesta aku udah serahin ke orang buat beresin itu.Oh ya, kelupaan… Syifa, kenalin ini Maisya… Maisya, kenalin ini Syifa.”ujar Rezka sambil memperkenalkan sahabatnya dengan Maisya, cewek modis itu.
Maisya ternyata orangnya emang ramah dan enak diajakin ngobrol.Pantes kalo Rezka bilang dia cewek paket sempurna, pikir Syifa tanpa nanyain yang sebenernya sama Rezka.Karena itulah mereka bertiga keasyikan ngobrol samapai lupa waktu.Menjelang maghrib Syifa pamit pulang, bungkusan kado yang ia beli disembunyikan di balik tasnya.
****
Menjelang malam Syifa bersiap-siap menuju birthday party-nya Rezka. Walaupun minimalis, Syifa tetap tampak cantik pada waktu itu.Nggak lupa dia bawa kado buat Rezka.Sebelum pergi dia membuka dompetnya dan memandangi fotonya dan Rezka saat liburan tahun kemarin. Ada rasa hangat dalam hatinya ketika melihat foto itu.Tapi ada juga rasa perih karena kemungkinan tetapnya status sahabat di antara mereka berdua.
“Nggak, aku harus tetep tegar!Siapapun cewek paket sempurna itu, aku harus terima meski harus ngorbanin hati aku sendiri.”ujarnya lantang pada dirinya sendiri lalu berlalu pergi dengan motor kesayangannya.
Suasana pesta di vila milik orang tua Rezka sungguh ramai.Syifa celingukan mencari Rezka.Setelah menemukan sosoknya, Syifa pun nyamperin sahabatnya itu.
“Happy Birtday ya, Rez!Semoga di ulang tahun yang ke-17 ini, kamu bisa dapetin apa yang kamu mau dan cita-citakan.”senyum tipisnya mengembang lalu menyerahkan kado itu pada Rezka.
“Eh, kamu Fa… Thanks ya… Kamu udah nyempetin dateng aja aku udah seneng kok!”katanya sambil menerima kado dari Syifa.”Kamu cantik banget hari ini, Fa… Sumpeh deh, aku nggak gombal.”
“Thanks…”
Acara pesta begitu mengasyikkan hingga tanpa terasa sudah sampai ke inti acara.Luthfi yang kocaknya nggak ketulungan bisa mencairkan suasana dengan berbagai games yang seru.
Tiba-tiba Rezka mengajak Syifa ke suatu tempat.Meski bingung, Syifa cuman bisa nurutin aja.
“Ada apa Rez?Oh, ya ngomong-ngomong Maisya mana?Kok nggak keliatan?”
“Dia nggak bisa ikut, katanya sih diajakin pergi sama papanya…”
“Oh… selamat ya… Pasti begitu kamu tahu itu kamu langsung nembak dia tadi sore ya?”
“Nggak… Kan aku bilangnya bakal nembak cewek paket sempurna itu malem ini.”
“Lohh…”Syifa bingung.”Berarti dia bukan Maisya tohh?”
“Ya bukan lah… Maisya tu sepupuku lagi!Sepupu yang pernah aku ceritain itu lho!Nggak taunya kemarin dia jadi ke sini…”
“Terus cewek itu siapa dong?” Syifa semakin bingung
“Cewek itu tu kamu sendiri Syifa… Sebenernya aku yang udah lama cinta sama kamu!Aku minder karena nggak mungkin cowok slengekan kayak aku bisa bersanding dengan cewek sejenius kamu… Sekarang udah waktunya aku ngomong, kamu mau nggak jadi pengisi hati aku yang kosong?Dan selalu bisa jadi mentari pagi yang menghangatkanku?”tanya Rezka sambil menggenggam erat tangan Syifa.
Syifa tersenyum.Ada perasaan senag, haru dan kaget dalam hatinya mengetahui itu.
“Ya, aku mau, Rez!Aku juga cinta sama kamu.. Nampaknya rasa sayang yang kumiliki ini tlah berubah jadi cinta untukmu. ”